Dalam upaya membantu meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok, Polda Jawa Tengah melalui Polrestabes Semarang menggelontorkan 30 ton beras untuk mendukung Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa titik strategis di Kota Semarang, bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah dan sejumlah distributor.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. [Nama Kapolda], menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap kondisi ekonomi masyarakat. “Kami memahami bahwa harga beras dan bahan pokok lainnya mengalami kenaikan di pasaran. Karena itu, Gerakan Pangan Murah ini kami laksanakan untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pangan yang terjangkau,” ujarnya.
Menjangkau Warga di Berbagai Lokasi
Pembagian beras murah ini tidak hanya dipusatkan di satu lokasi, tetapi dilakukan secara bergilir di beberapa kecamatan. Setiap titik penyaluran menyediakan beras dengan harga jauh di bawah harga pasar, sehingga dapat diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
Di Kecamatan Pedurungan, misalnya, warga mengantre sejak pagi untuk mendapatkan beras dengan harga Rp9.000 per kilogram, jauh lebih murah dibanding harga pasar yang mencapai Rp13.000 per kilogram.
Seorang warga, Siti Aminah (43), mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. “Kalau di pasar harga sudah mahal, kami bingung. Alhamdulillah, dengan adanya Gerakan Pangan Murah dari Polda, kami bisa belanja beras dengan harga terjangkau,” tuturnya.
Sinergi Pemerintah dan Kepolisian
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif Polda Jateng dalam mendukung program ketahanan pangan daerah. Menurutnya, keberhasilan GPM sangat bergantung pada sinergi antarinstansi, termasuk dukungan logistik dan pengamanan dari pihak kepolisian.
“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa menjaga kestabilan harga pangan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah daerah tetapi juga semua pihak,” ungkapnya.
Mendorong Stabilitas Harga dan Pasokan
Selain menjual beras dengan harga murah, kegiatan ini juga diharapkan mampu menekan laju inflasi daerah. Dengan meningkatnya pasokan beras di pasaran melalui GPM, harga diharapkan kembali stabil dan tidak memberatkan masyarakat.
Kapolrestabes Semarang menambahkan bahwa kegiatan seperti ini akan terus digelar secara berkala, terutama menjelang momen-momen penting seperti hari raya dan musim paceklik. “Kami akan terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan kebutuhan pokok tetap tersedia dengan harga yang wajar,” tegasnya, baca selengkapnya:
◉ https://gribjayasemarang.org/ekonomi/polda-semarang-jateng-gelontorkan-30-ton-beras-untuk-gerakan-pangan-murah/
◉ https://gribjayasurakarta.org/politik/muncul-usulan-daerah-istimewa-surakarta-begini-kata-wawalkot-solo/
◉ https://gribjayategal.org/hukum/pengakuan-pria-tegal-kibarkan-bendera-one-piece-berujung-kena-teguran/
◉ https://gribjayablitar.org/hiburan/berkah-agustusan-sewa-kostum-di-blitar-raup-omzet-ratusan-juta/
◉ https://gribjayakediri.org/ekonomi/antusias-warga-berburu-beras-murah-polres-kediri-rp-11-200-kg/
Harapan ke Depan
Gerakan Pangan Murah yang digelar Polda Jateng ini menjadi bukti nyata bahwa kepolisian tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga berperan aktif dalam mengatasi persoalan sosial-ekonomi.
Dengan total 30 ton beras yang digelontorkan, ribuan kepala keluarga di Kota Semarang telah merasakan manfaatnya secara langsung. Program ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan langkah serupa dalam menghadapi tantangan ekonomi masyarakat.
Sebagai penutup, Kapolda Jateng mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga solidaritas dan gotong royong. “Ketahanan pangan adalah salah satu kunci kesejahteraan rakyat. Selama kita bersatu, tantangan sebesar apa pun dapat kita hadapi bersama,” pungkasnya.